Senin, 30 Maret 2009

sustainability ukdw

Kalau kita mau menilai suatu karya arsitektur (misalnya ukdw) maka kita perlu tahu, apa sih sebenarnya yang berubah dari karya arsitektur itu ?

Arsutektur di era tahun 60-an bertedensi pada warna abu-abu yang diterapkan dengan penggunaan material beton. Pada era 80-an,penampilan bergeser kenuansa pastel dengan masuknya era postmodernisme. Dan dimasa kini arsitektur telah berubah menjadi semakin green.

Jadi,apakah dimasa kini dapat kita katakan bawah suatu karya arsitektur hanya dapat bertahan (juga ukdw) jika ia menggunakan konsep green dalam bangunannya?. Tentu saja hal ini bukan merupakan satu-satunya kriteria. Dan karenanya tidak juga menutup kemungkinan bawah karya yang tidak hijau tidak akan bertahan.Karena suatu bangunan juga akan bertahan jika ia memperhatikan futurity,environment,equity,participation. (moughfin.1996:1011).

Suatu bangunan akan bertahan jika ia memiliki elemen fisik yang ramah dengan lingkungan dan bersahabat dengan masa depan (hal ini termasuk interior,lanskap,bahan-bahan). Tetapi selain itu suatu karya arsitektur akan sustain jika ia memperhatikan partisipasi masyarakat dalam perencanaannya. Dan kalau bangunanya itu sudah ada maka untuk menentukan sustain atau tidak maka orang juga harus menilai tentang persepsi masyarakat di sekitarnya,apakah bangunan itu akan sustain atau tidak. Dan hal ini akan memberikan keuntungan bagi karya dan orang yang memakai karena dengan melibatkan masyarakat dalam menilai,maka akan memperkaya wacana pihak-pihak yang terlibat (multi-valued discussion)sehingga timbul keinginan untuk memahami masalah pihak lain (ikaputra,2000b:6). Dan karena melibatkan masyarakat dengan persepsi tentang bangunan itu, maka mereka akan juga terlibat dalam perawatan dan sebagainya.

Sementara itu,menurut kline,91997:154) yang mengatakan apa yang disebut dengan sustainable community,yakni economic security,ecological integrity,quality of life,enpowerment with responsibility.

Jadi suatu bangunan akan bertahan jika ia memberikan dampak positif entah dalam hal ekonomi,alam lingkungan,kualitas hidup. Bukan hanya bagi penggunanya tetapi juga bagi masyarakat disekitarnya. Karena suatu karya arsitektur bukan hanya milik penggunanya tetapi merupakan milik semua kalangan.

Dan bertolak dari hal ini maka saya bisa mengatakan bawah universitas kristen duta wacana telah sedikit memenuhi kriteria-kriteria ini,karena dengan kehadiran ukdw ini maka bermunculan pula penghasilan yang tidak sedikit bagi masyarakat disekitarnya,misalnya dengan didirikan warung-warung makan,rumah-rumah kos dan hal lainnya dan bagi negara, ukdw telah mengharumkan nama indonesia dengan prestasi di tingkat 3000-an perguruan tinggi swasta terbaik di dunia. Dan kalau berbicara tentang alam lingkungan maka ukdw juga telah memberikan andil yang cukup besar bagi kelestarian lingkungan ditengah kampung klitren yang padat dengan banyaknya pohon-pohon dilingkungan kampus. Dan karena memberikan dampak yang baik dibidang ekonomi bagi warga disekitar, maka hal ini pula secara langsung akan meningkatkan kualitas hidup mereka. Dan bagi masyarakat indonesia, akan meningkatkan kualitas pendidikan dengan banyaknya mahasiswa yang menuntut ilmu disini sehingga nantinya akan meningkatkan taraf hidup mereka ditempat asalnya.

Perlu disadari, bawah melakukan pembangunan sekecil apapun lingkupnya,berarti melakukan sebuah perubahan besar terhadap keseimbangan lingkungan dan ekosistem didalamnya dan termasuk juga dampak sosial terhadap masyarakat. Jadi seturut pendapat ini maka saya bisa mengatakan bawah dalam perkembangan berikutnya ukdw tidak perlu membangun bangunan yang baru dilokasi yang kosong tetapi harusnya membangun diatas bangunann yang sudah ada (meninggikannya)sehingga lahan yang kosong bisa digunakan untuk lahan terbuka yang mana bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain dan dalam pembangunannya harus memperhatikan bukaan-bukaan yang banyak sehingga hal ini akan menghemat enrgi dimana kita tidak perlu memakai AC kata nirwono yoga,desainer lanskap yang juga pemerhati lingkungan.

Tetapi selain itu disekeliling kompleks perlu ditanami banyak lagi pepohonan sehingga bukaan yang dibuat tidak akan memasukan udara panas tetapi sebaliknya akan mengalirkan udara sejuk.

Dan setelah ini maka saya akan melihat pendapat dari becker et.al.(1999:4) yang mengalihkan pembahasan tentang sustainabilitas bukan pada urusan utama melestarikan lingkungan tetapi lebih banyak mengarah pada pertanyaan “bagaimana masyarakat membentuk sikap siap untuk berubah”. Dengan demikian fokus pada aspek futuristik,aspek sosial budaya,aspek sosial politik, dan lingkungan hanya kelanjutan dari pemberdayaan dan partisipasi masyarakat yang ada.

Setelah mellihat pendapat-pendapat diatas maka saya bisa mengatakan bawah persepsi dari masyarakat tentang suatu bangunan itu sustain atau tidak tergantung dari partisipasi yang diberikan kepada meraka. Karena habraken (1990:72) menganggap bawah pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat tidak kalah hebat dengan para pakar apabila mereka mendapat kesempatan yang sama untuk mengemukakan masalah,pendapat,maupun gagasan dalam menilai sesuatu. Dan juga elemen fisik dari bangunan yang bertahan dari ukdw, tergantung dari keunikannya. Dan hal ini juga perlu pertisipasi dari masyarakat agar dapat menghasilkan kesepakatan bersama(shared vision) atas pokok-pokok bahasan penting yang terkait (abram,1971:63; dan ikaputra,2000a :2). Dan suatu bangunan akan berubah-ubah jika dilihat dari aktifitas yang dilakukan di tempat itu,misalnya ukdw siangnya digunakan sebagai tempat perkuliahan tujuan utama),maka malam bisa juga digunakan sebagai tempat pertunjukan wayang dalam situasi dan kondisi tertentu(mis,gedung didaktos). Dan kalau membicarakan tentang kebertahanan suatu bangunan maka kita juga melihat apakah bangunan yang ada itu bersejarah, atau mempengaruhi hidup banyak orang. Karena semakin bangunan itu mempengaruhi banyak orang dengan keberadaannya mis,sebagai tempat awal mereka menuntut ilmu atau masuk perguruan tinggi maka tingkat kebertahanannya semakin tinggi......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar